sinnestpoet
2 min readJan 9, 2022

Tak Salah Menunggu Dijemput;

Memang belum sampai ke ujung, tapi siapa tahu gagak merobek dada ku di pertengahan jalan yang aku tempuh.

Memang belum banyak perlengkapan yang aku siapkan, karena terlalu terlambat sadar akan hari penjemputan yang mungkin akan datang sebelum kaktus ku layu.

Memang aku belum siap, tapi ada penasaran yang datang untuk tahu berapa banyak kelopak bunga yang akan menghiasi persinggahan ku, lalu bagaimana orang-orang mengurus ku yang terlelap, dan aku yang diam karena tak akan mengoceh bahwa alas tidur ku tak nyaman untuk ku tiduri.

Berbicara tentang hari dimana aku dijemput, mungkin tidak ada yang istimewa dari itu, hanya segelintir orang menangis sepekan dan pekan berikutnya aku hanyalah nama yang hanya dapat mereka bayangkan tanpa memanggil.

Dan tak ada yang bisa aku wariskan di hari dimana aku dijemput, sebagian orang mungkin bertanya pada sedarah ku apa yang aku tinggali, tapi yang tersisa hanyalah bayangan ku yang mengeluh perihal sakit perut.

Aku tak menunggu dijemput, karena hidup ku terlalu sering menunggu teman ku bersiap untuk pergi.

Aku juga tak siap dijemput, karena aku masih ingin melukis hal-hal acak di isi kepala ku, juga bingung mengenai bagaimana taman kecil ku setelah aku dijemput, apakah mereka ikut? atau mencari tuan baru?

Salahkah menunggu gagak datang merobek baju hingga isi dada ku? karena aku ternyata tak mampu menempuh jalan hingga ujung.

sinnestpoet
sinnestpoet

No responses yet